Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur, Penyidik Polres Sragen Terkesan Lamban Dalam Pelayanannya, 3 Minggu Berjalan Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 06:19

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



JK-Sragen||Keluarga korban pencabulan dan pelecehan seksual anak dibawah umur berinisial S (16) yang  didampingi kerabat korban (Pakde) meminta  Polres Sragen, untuk secepatnya menangkap diduga pelaku sopir dan pemilik Travel JMC. Menurut keluarga dan kerabat korban Polres Sragen  terkesan lamban dalam melakukan penangkapan predator anak yang masih gentayangan hingga saat ini, Sabtu 24 Agustus 2024. 
Lambannya penanganan kasus pencabulan dan pelecehan seksual itu terlihat dari hasil visum yang di kirim pada 15 Agustus 2024, dari RSUD Sragen ke Polres Sragen,  saat awak media beserta  kerabat korban (Pakde) melakukan klarifikasi kepada pihak RSUD Sragen. 
Kerabat korban (Pakde) yang berinisial H mengatakan, hasil visum kenapa baru dikirim, setelah ada permintaan dari Polres Sragen, padahal hasil visum itu 3 hari selesai. Nah ini visum tanggal 5 ko’ tanggal 15 baru dikirim ke Polres, kenapa harus menunggu pihak Polres meminta. Dan korban serta  keluarga tidak diberikan penjelasan hasil dari visum tersebut. Seolah ditutupi hasilnya ‘ntah dari Polres ataupun RSUD, tandas H. 
H mengungkapkan, selama ini korban beserta keluarga nya sudah berkali-kali diintimidasi orang-orang dilingkungan tempat tinggal atau dari orang yang tak dikenal, yang menyuruhnya untuk mencabut tuntutan di Kepolisian atau jika tidak korban dan keluarga nya akan dituntut atas pencemaran nama baik. Hal ini pun pernah di alami beberapa awak media yang menayangkan opini di beberapa media online terkait apa yang dialami korban beberapa waktu lalu. Mereka mengintimidasi karna menurut mereka kita tidak punya bukti apa-apa. Padahal, setelah kejadian pencabulan dan pelecehan tersebut orangtua korban sudah menyimpan bukti kuat terkait perkara ini. 


” Kita akan melakukan berbagai upaya untuk mendesak Polres agar segera menangani kasus ini biar cepat selesai dan pelaku segera di tangkap jangan di olor-olor, bukan tidak mungkin nanti akan muncul korban baru yang jadi mangsa nya pelaku Njomo”. 
“Njomo harus segera di tangkap, nunggu apalagi, hasil visum sudah ada, bukti foto-foto pelecehan juga jelas, seharusnya Polres sudah menangkapnya, karna sudah lebih dari 3 Minggu kejadian pencabulan dan pelecehan tersebut, terutama barang bukti berupa mobil travel JMS  tempat dimana pelaku melakukan aksi pencabulan nya. Bukan malah berupaya melakukan mediasi, “tegas H. 


“Undang-undang perlindungan anak tidak bisa RESTORATIVE JUSTICE tidak ada kata sepakat, pelaku predator anak harus segera di tangkap dan diadili yang seadil-adilnya, mengingat korban masih dibawah umur dan mengalami trauma berat pasca kejadian tersebut. Dan dari pihak Polres sampai saat ini tidak ada upaya untuk pendekatan korban ke psikiater. Untuk memulihkan kondisi mental korban. Padahal Undang-Undang Perlindungan anak sudah jelas, anak yang mengalami pelecehan seksual punya hak di lindungi Negara Pemerintah dan Pemerintah daerah itu tercantum dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, yang diatur dalam beberapa pasal yang diantaranya mewajibkan dan memberikan tanggung jawab untuk menghormati pemenuhan hak anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik budaya, dan bahasa, status. Pelaku sendiri  harus di jerat Undang-Undang Perlindungan anak Pasal 81 No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara, “tegas H penuh emosional. 
Sebagai informasi, kasus ini bermula dari pelaporan Orangtua korban ke Polres Sragen pada tanggal 3 Agustus, kemudian visum tanggal 5 Agustus. Namun pihak korban tidak diberikan surat bukti pelaporan. Kemudian pada tanggal 13 Agustus datang Surat undangan klarifikasi dan SP2HP ke rumah korban, bukan surat bukti pelaporan. Polres baru memberikan surat bukti laporan pada  tanggal 21 Agustus 2024. Korban pun sudah diajak Napak tilas kemarin tanggal 22 Agustus 2024, dari mulai keluar pintu tol, awal kejadian pelecehan hingga korban turun dari Travel pelaku, jadi titik lokus kejadian sudah masuk wilayah Sragen, karna korban mengaku tidak lama setelah dilecehkan  korban turun dari Travel itu, karna sudah sampai rumah. 
Sampai saat ini pelaku terduga sopir dan pemilik travel JMC masih bebas membawa travel Sragen-Jakarta.
Sementara itu,  Kasat Reskrim Polres Sragen yang baru menjabat 3 hari di polres Sragen,  saat dihubungi awak media melalui pesan singkat WA mengatakan, pihak nya masih mendalami dan meminta keterangan saksi yaitu sopir pengganti travel tersebut yang saat kejadian bersama pelaku, bergantian mengendarai Travel Jakarta-Sragen.
Hingga berita ini diturunkan, menurut informasi keluarga korban, pelaku sudah terhitung 6 hari tidak terlihat di lingkungan rumahnya daerah Gemantar, Mondokan Sragen. Hingga santer terdengar ada upaya melarikan diri(Tim&Kanzha)
Baca Juga  Ngerii Waspada, Sopir Travel Tukang Cabuli Penumpang Perempuan Mengintai Anak Dibawah Umur

Berita Terkait

Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman Resmi Disahkan Menjadi Warga PSHT
Kolaborasi Harmonis: Direktur PT AMJ dan Kapolsek Rawalo Perkuat Sinergi melalui Momen Sholat Jumat
Tenda Kasih di Tanah Eronggobak: Satgas TNI Jadi Pelindung di Tengah Ketakutan
Festival PBJSN Sidoarjo Gaungkan Semangat Lestarikan Budaya Nusantara
PIMPINAN UMUM PT.JEJAK MEMBANGUN INDONESIA, TURUT BERDUKA CITA ATAS WAFATNYA KEPALA DESA LEYANGAN, MASKURI
Pemkab Semarang Diminta Tindak Tegas Tegakkan Perda Jangan Tebang Pilih” Tindak Objek Wisata Tanpa Perizinan
Polres Semarang Gelar Konferensi Pers” Ungkap Tuju Kasus Ops Aman Candi 2025
Gelar Konfrensi Pers,Polres Demak”Amankan 25 Pelaku Kejahatan Dalam Operasi Aman Candi 2025

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 17:43

Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman Resmi Disahkan Menjadi Warga PSHT

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:00

Kolaborasi Harmonis: Direktur PT AMJ dan Kapolsek Rawalo Perkuat Sinergi melalui Momen Sholat Jumat

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:18

Tenda Kasih di Tanah Eronggobak: Satgas TNI Jadi Pelindung di Tengah Ketakutan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 04:07

Festival PBJSN Sidoarjo Gaungkan Semangat Lestarikan Budaya Nusantara

Sabtu, 31 Mei 2025 - 10:19

PIMPINAN UMUM PT.JEJAK MEMBANGUN INDONESIA, TURUT BERDUKA CITA ATAS WAFATNYA KEPALA DESA LEYANGAN, MASKURI

Jumat, 30 Mei 2025 - 08:50

Pemkab Semarang Diminta Tindak Tegas Tegakkan Perda Jangan Tebang Pilih” Tindak Objek Wisata Tanpa Perizinan

Rabu, 28 Mei 2025 - 17:02

Polres Semarang Gelar Konferensi Pers” Ungkap Tuju Kasus Ops Aman Candi 2025

Rabu, 28 Mei 2025 - 15:37

Gelar Konfrensi Pers,Polres Demak”Amankan 25 Pelaku Kejahatan Dalam Operasi Aman Candi 2025

Berita Terbaru

error: Content is protected !!