Demak ||Jejakkontruksi.com, Momentum tahun baru Islam 1 Muharram 1447 H dimaknai secara mendalam oleh warga Dukuh Godo, Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Jumat pagi, 27 Juni 2025, sekitar 300 jamaah dari berbagai kalangan hadir dalam Haul ke-105 Simbah KH. Ismail Godo, ulama karismatik dan pejuang agama yang sangat dihormati di wilayah tersebut.
Acara haul dipusatkan di kompleks maqbarah Simbah KH. Ismail Godo dan dirangkaikan dengan pengajian umum 1 Muharram—sebuah tradisi yang telah berlangsung turun-temurun selama puluhan tahun.
Penghormatan dan Refleksi
Ketua panitia, H. Mashadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa haul ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan wujud cinta dan penghormatan kepada Simbah KH. Ismail yang telah mewariskan perjuangan spiritual, intelektual, dan sosial.
“Haul ini cara kami menjaga silsilah perjuangan beliau dan mempererat silaturahmi antar dzurriyah serta masyarakat luas,” ujar H. Mashadi.
Ia juga mengajak para dzurriyah dan masyarakat untuk terus merawat peninggalan bersejarah, termasuk Masjid Jami’ Ismail Godo, yang menjadi simbol peradaban Islam di kawasan tersebut.
Tausiyah Bermakna dari KH. Miftahhul Huda
Pengajian dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 10.30 WIB dengan menghadirkan KH. Miftahhul Huda sebagai penceramah utama. Dalam tausiyahnya, beliau menggambarkan sosok KH. Ismail sebagai ulama besar sekaligus wali Allah yang sepanjang hidupnya diabdikan untuk dakwah dan perjuangan di jalan Allah SWT.
“Beliau bukan hanya pewaris ilmu, tetapi juga semangat juang yang luar biasa. Tugas kita sekarang adalah menjaga dan melanjutkan perjuangan beliau,” tegas KH. Miftahhul Huda.
Beliau juga menekankan bahwa maqbarah dan peninggalan Simbah KH. Ismail bukan milik eksklusif satu golongan.
“Warisan ini milik bersama untuk kemaslahatan umat. Jangan ada eksklusivitas, mari kita rawat bersama,” imbuhnya.
Selain itu, ia mengajak seluruh jamaah menjadikan bulan Muharram sebagai momen muhasabah dan peningkatan amal ibadah.
“Semangat hijrah bukan hanya soal berpindah tempat, tetapi berpindah dari keburukan menuju kebaikan,” pesannya.
Antusiasme dan Kekhidmatan
Ratusan jamaah dari warga sekitar, dzurriyah Simbah KH. Ismail, tokoh agama, hingga masyarakat luar daerah tampak memadati area maqbarah sejak pagi. Suasana khidmat dan penuh kekeluargaan menyelimuti acara sejak awal hingga akhir.
Haul ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai perjuangan dan spiritualitas Simbah KH. Ismail masih hidup di hati masyarakat dan menjadi sumber inspirasi lintas generasi.
Daftar Tokoh Hadir
H. Mashadi juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran sejumlah tokoh penting, antara lain:
Gus dr. M. Arifin Abdul Rahman Hanafi
KH. Abdul Mukhid
Kiai Nastain Dolog
KH. Umar Dolog Mranggen
Kiai Ahmad Shodiq
KH. Nurul Muttaqin, SH, MH beserta rombongan
KH. Dr. Ahmad Matahari
KH. M. Lutfi Aziz, S.Pd.I – Kemenag Provinsi Jateng
Kiai Mutohar
Kiai Muhtarom
H. Rohmat – Kasepuhan Bani
“Dan masih banyak tokoh lain yang tak dapat disebutkan satu per satu. Kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” tutup H. Mashadi.
[Laporan: Agus Romadhon]
