SEMARANG | JejakKonstruksi.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen memperluas akses pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Pada Seleksi Penerimaan Siswa Baru (SPMB) SMA/SMK tahun 2025, tercatat sebanyak 72.460 siswa miskin diterima melalui jalur afirmasi.
Dari jumlah tersebut, sekitar 70.000 siswa diterima di sekolah negeri, sedangkan 2.460 lainnya menempuh pendidikan di sekolah swasta melalui skema sekolah kemitraan. Program ini merupakan inisiatif yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Gubernur Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa intervensi ini difokuskan pada siswa dari wilayah-wilayah dengan kategori miskin ekstrem berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “P1, P2, dan P3 diserap seluruhnya,” ungkapnya saat ditemui di Kota Semarang, Kamis (10/7/2025).
Meski demikian, Gubernur mengakui bahwa implementasi program ini tidaklah mudah. Masih ada daerah-daerah dengan budaya bekerja setelah lulus SMP, sehingga perlu dilakukan pendekatan dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA/SMK.
“Pendidikan menengah kini telah gratis. Ini hak anak-anak, dan kita dorong agar tidak berhenti sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi,” tandasnya
[Yogie PS]
