Semarang|| Jejakkontruksi.com – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi antarwarga, masyarakat RW 02 Kelurahan Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, menggelar Pengajian Umum dalam rangka Sedekah Bumi dan Haul Simbah Tegaron pada Minggu pagi, 20 Juli 2025, mulai pukul 08.00 WIB.
Ahmad Hanif selaku Ketua Panitia menyampaikan kepada awak media bahwa kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan bulan Asyura, dan menjadi momen penting untuk memperkuat kebersamaan warga.
“Sebagai sarana silaturahmi, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan menambah semangat warga dalam menjaga kerukunan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, tahun depan pihaknya berencana menggelar kirab budaya sebagai upaya menggali dan menampilkan potensi lokal warga Penggaron Kidul.
“Untuk pemahaman tentang Punden Mbah Tegaron, beliau merupakan tokoh sesepuh yang membuka wilayah Penggaron Kidul. Sebenarnya, beliau termasuk dalam golongan para wali,” tambahnya.
Ahmad Hanif menjelaskan bahwa meskipun kisah Simbah Tegaron mulai terlupakan, namun tradisi mendoakan dan tahlil bersama tetap dijaga secara turun-temurun, khususnya saat warga memiliki hajat atau kegiatan adat.
Acara pengajian ini turut dimeriahkan oleh penampilan grup rebana dari Sahabat Fatayat NU Ranting Penggaron Kidul dan Remaja Masjid Attaqwa Baiturrosid.
Faizin, S.Ag, tokoh masyarakat setempat, menyampaikan bahwa kegiatan rutin tahunan ini berjalan lancar dan penuh antusiasme dari warga. Adapun pengisi tausiah kali ini adalah KH. Su’udi dari Bonang, Demak.
“Insyaallah kegiatan ini akan terus dikembangkan. Tahun depan direncanakan adanya kirab budaya di sekitar makam Mbah Tegaron sebagai ajang kebersamaan sekaligus pelestarian budaya warga setempat,” ungkapnya.
Faizin menekankan pentingnya mengenang jasa para leluhur, termasuk Simbah Tegaron yang diyakini sebagai pembuka wilayah Kelurahan Penggaron Kidul. Ia berharap kegiatan ini membawa keberkahan, keselamatan, dan kesejahteraan bagi warga, serta menjadi bentuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua dan leluhur).
“Alhamdulillah acara berlangsung lancar dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB,” tutupnya.
Sementara itu, H. Ahmad Miftahussalim, ST, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian sejarah dan warisan budaya lokal.
“Alhamdulillah, antusiasme warga sangat luar biasa. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Agus Romadhon
