SALATIGA | Jejakkonstruksi.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan positif bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini, langkah strategis dilakukan melalui kerja sama dengan pelaku usaha lokal, Singkong Keju D9, dalam rangka penguatan program pembinaan kemandirian dan kepribadian.
Momentum tersebut terjadi saat Kepala Rutan Salatiga, Anton Adi Ristanto, menghadiri kegiatan Bimbingan Kemandirian dan Kepribadian Keliling yang diselenggarakan Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang di gerai Singkong Keju D9 Salatiga. Bersama pemilik D9, Haji Hardadi, Anton menyampaikan komitmen menghadirkan program pembinaan berbasis spiritual dan keterampilan wirausaha bagi WBP.
“Program pembinaan kerohanian selama ini menjadi salah satu unggulan kami dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada warga binaan. Ini penting untuk memperbaiki akhlak dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Anton, Selasa (22/7).
Lebih lanjut, Anton mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan kelas santri khusus di dalam Rutan Salatiga. Langkah ini bertujuan untuk mendorong perubahan positif dan mencegah pengulangan tindak pidana pasca bebas.
“Satu kamar akan difokuskan untuk kelas santri, khusus bagi warga binaan yang ingin belajar agama secara intensif, termasuk bagi mereka yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Ini menjadi bekal spiritual sekaligus upaya rehabilitasi moral,” imbuhnya.
Sementara itu, Haji Hardadi selaku owner D9 menyambut baik program kolaborasi tersebut. Ia mengaku memiliki pengalaman pribadi menjalani kehidupan di dalam rutan, sehingga paham pentingnya pembinaan bagi para warga binaan.
“Saya pernah berada di dalam (rutan), jadi tahu persis bagaimana rasanya. Lewat kerja sama ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata, bukan hanya di bidang keagamaan, tapi juga pelatihan wirausaha,” ungkap Hardadi.
Ia menambahkan, Singkong Keju D9 juga akan membuka peluang kerja bagi WBP yang telah selesai menjalani masa hukuman dan belum memiliki pekerjaan.
Selain menggandeng D9, Rutan Salatiga juga aktif bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Kementerian Agama Kota Salatiga, Yayasan Hati Beriman, pondok pesantren, gereja, serta sejumlah tokoh agama dari berbagai latar belakang, dalam mendukung pembinaan spiritual WBP.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui motonya: “Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat untuk Masyarakat”, yang juga menjadi arahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.
[Witriyani]
